Menggoreng makanan memang terlihat sederhana, tapi nyatanya banyak pelaku usaha kuliner maupun ibu rumah tangga yang masih melakukan kebiasaan salah saat menggoreng makanan tanpa disadari. Hasilnya, gorengan jadi cepat lembek, terlalu berminyak, bahkan tidak tahan lama.
Menariknya, kesalahan ini bukan hanya berdampak pada cita rasa, tapi juga bisa memengaruhi efisiensi bisnis kuliner. Yuk, kita bahas beberapa kebiasaan umum yang sering terjadi dan bagaimana cara memperbaikinya agar gorengan tetap renyah, gurih, dan hemat minyak.
Menggunakan Minyak Goreng Secara Berulang Tanpa Kontrol
Salah satu kesalahan paling sering adalah memakai minyak yang sudah di gunakan berulang kali tanpa memperhatikan kualitasnya. Minyak yang sudah di pakai berkali-kali akan berubah warna menjadi cokelat kehitaman, berbau tengik, dan mengandung senyawa berbahaya seperti radikal bebas.
Selain itu, minyak lama akan membuat gorengan cepat berminyak dan sulit kering sempurna. Untuk menghindarinya, sebaiknya minyak hanya digunakan maksimal dua kali pemakaian. Gunakan juga mesin peniris minyak setelah proses menggoreng agar sisa minyak tidak menempel pada makanan dan kualitas minyak bisa lebih awet.
Suhu Minyak yang Tidak Stabil
Kesalahan lain yang sering dilakukan adalah menggoreng dalam minyak dengan suhu tidak stabil. Banyak orang langsung memasukkan bahan makanan ketika minyak belum panas, padahal ini membuat makanan menyerap minyak lebih banyak dan hasilnya jadi lembek.
Idealnya, suhu minyak untuk menggoreng berada di kisaran 170–180°C. Kamu bisa mengetesnya dengan memasukkan sedikit adonan jika muncul gelembung kecil di sekitarnya, itu tandanya suhu sudah pas.
Tidak Meniriskan Minyak dengan Benar
Gorengan yang baru diangkat biasanya masih menampung banyak minyak di permukaannya. Jika tidak di tiriskan dengan baik, hasil akhirnya akan terlalu berminyak dan cepat tengik.
Beberapa orang hanya meniriskan secara manual menggunakan saringan biasa, padahal cara ini kurang efisien untuk produksi besar. Solusinya, gunakan spinner minyak atau mesin peniris minyak agar proses tiris lebih cepat dan higienis.
Menggoreng dengan Bahan Makanan yang Masih Basah
Kebiasaan ini juga cukup umum terjadi. Bahan makanan yang belum di keringkan sempurna akan menyebabkan percikan minyak dan membuat proses penggorengan tidak merata. Akibatnya, bagian luar bisa gosong duluan sementara bagian dalam belum matang sempurna.
Pastikan bahan yang akan di goreng sudah di keringkan menggunakan tisu dapur atau spinner agar kadar airnya minimal. Selain aman, cara ini juga membantu menghasilkan tekstur gorengan yang lebih renyah dan matang merata.
Tidak Membersihkan Sisa Kotoran di Minyak
Setiap kali menggoreng, sisa tepung atau remah makanan akan tertinggal di minyak. Kalau di biarkan, kotoran ini akan gosong dan membuat minyak cepat rusak. Banyak yang menyepelekan hal ini, padahal membersihkan sisa kotoran sangat penting untuk menjaga kualitas minyak dan hasil gorengan.
Gunakan saringan kecil untuk mengangkat remah setiap kali selesai menggoreng satu batch. Dengan begitu, minyak tetap jernih dan tidak cepat bau.
Tidak Memperhatikan Waktu Penggorengan
Menggoreng terlalu lama bisa membuat makanan keras dan kehilangan cita rasa. Sebaliknya, menggoreng terlalu cepat akan menghasilkan gorengan yang kurang matang di bagian dalam. Maka dari itu, penting untuk memahami waktu ideal untuk setiap jenis bahan makanan.
Misalnya, tahu hanya butuh sekitar 2–3 menit, sedangkan ayam bisa mencapai 10–12 menit tergantung ukuran potongannya. Kedisiplinan waktu menggoreng bisa membantu menjaga kualitas rasa dan tekstur gorengan agar tetap stabil, terutama dalam produksi usaha kuliner.
Kesimpulan
Menggoreng bukan sekadar memasukkan bahan ke minyak panas ada seni dan teknik di baliknya. Dengan menghindari kebiasaan salah saat menggoreng makanan, kamu tidak hanya menjaga cita rasa, tapi juga meningkatkan efisiensi, menghemat minyak, dan memperpanjang umur simpan produk.
Bagi pelaku bisnis kuliner, investasi pada peralatan seperti mesin peniris minyak bisa menjadi langkah cerdas untuk memastikan setiap gorengan yang keluar dari dapur memiliki kualitas terbaik renyah, tidak berminyak, dan disukai pelanggan.
